Planet 'Super Bumi' Ditemukan Planet itu mengorbit pada bintang yang disebut Gliese 581.
Pencarian panjang para saintis terhadap planet mirip bumi akhirnya berbuah hasil. Para astronom di Garching, Jerman, Rabu (25/4) mengumumkan kesuksesan mereka menemukan sebuah planet dengan karakter mirip dengan bumi di luar sistem tata surya matahari. Dengan suhu antara 0 hingga 40 derajat celcius, planet ini dipercaya memiliki sumber air di permukaannya.
Para ilmuwan ini menyatakan bahwa dengan temperatur tersebut, maka seharusnya air bisa dalam keadaan bentuk cair. Dengan demikian, ini memperkuat tanda-tanda adanya kehidupan di planet tersebut. ''Kami sudah memperkirakan bahwa suhu planet Super-Bumi ini antara 0 hingga 40 derajat celcius dan seharusnya ada air dalam keadaan cair,'' ungkap Stephane Udry dari Observatorium Jenewa seperti ditulis pada bbcnews.
Planet itu mengorbit pada bintang yang disebut Gliese 581. Letak planet yang terpantau dari teleskop Eso 3,6m di Chile ini berada sekitar 20,5 tahun cahaya dari sistem tata surya kita dan termasuk 100 bintang terdekat dari matahari. ''Pertanyaan mendasarnya adalah apakah di sana ada kehidupan?'' tanya Alison Boyle dari Museum Sains London.
Ukuran planet yang belum diberi nama itu diperkirakan sekitar 1,5 kali bumi. ''Diperkirakan, planet ini terdiri dari bebatuan di permukaannya -- seperti halnya bumi -- atau tertutup lautan.''
Xavier Delfosse, anggota tim peneliti dari Grenoble University menambahkan bahwa adanya air di planet tersebut merupakan titik kritis adanya kehidupan. ''Saya percaya bahwa planet ini sekarang menjadi target yang sangat penting untuk misi luar angkasa di masa depan. Ini didekasikan untuk mencari kehidupan di luar sistem tata surya kita,'' paparnya.
Untuk mendukung misi tersebut, para ilmuwan akan menempatkan sebuah teleskop di luar angkasa yang dapat melihat tanda-tanda terjadinya proses biologi di planet tersebut. Pengamatan tersebut termasuk untuk mengindentifikasi jalur gas pada lapisan atmosfer seperti metan. Bahkan, diharapkan bisa menandai adanya klorofil, pigmen pada tumbuhan di bumi yang memegang peran kunci pada proses fotosintesis.
Kurcaci merahGaris edar eksoplanet -- sebutan para astronom untuk planet-planet yang mengorbit di luar matahari -- ini adalah yang paling kecil yang pernah ditemukan. Untuk mengorbit pada bintang Gliese 581, planet 'Super Bumi' ini hanya memerlukan waktu 13 hari. Dengan kata lain, satu tahun planet tersebut sama dengan 13 hari di Bumi.
Selain itu, letak planet Super Bumi ke bintangnya 14 kali lebih dekat dibandingkan posisi bumi ke matahari. Namun, Gliese 581 ukurannya lebih kecil, lebih dingin, dan tidak memiliki cahaya sedahsyat matahari. Gliese 581 yang mereka sebut sebagai 'kurcaci merah' ini berhasil diidentifikasi oleh fasilitas European Southern Observatory (Eso) di La Silla, di padang pasir Atacama.
Untuk mengidentifikasi bintang tersebut, para ilmuwan menggunakan instrumen yang sangat sensitif. Peralatan tersebut bahkan bisa memperkirakan perubahan paling kecil dari kecepatan sebuah bintang dan hubungannya dengan gravitasi pada planet-planetnya.
Kini, para ilmuwan mengaku mereka cukup kesulitan mengamati keberadaan bintang tersebut. Karena, teknologi terkini dari teleskop yang mereka gunakan tak terlalu berhasil mengambil gambar pada objek yang sangat jauh dan dengan cahaya yang redup. Khususnya, jika benda angkasa tersebut mengorbit pada bintang yang sangat berkilau.
Kendati demikian, para astronom bisa mengamati dan menyimpulkan bahwa paling tidak ada tiga planet yang berputar mengelilingi sang bintang Gliese 581. Pertama, adalah planet mirip bumi yaitu Super Bumi. Kedua, planet dengan massa sekitar 15 kali massa bumi dan beredar lebih dekat ke Gliese 581. Ketiga, planet yang massanya diperkirakan delapan kali bumi dan berada pada posisi yang lebih jauh dari bintangnya.
Pengamatan selanjutnya akan lebih diarahkan pada tanda-tanda biologi pada eksoplanet tersebut. Selama 12 tahun terakhir, setidaknya ada 200 eksoplanet yang berhasil ditemukan. Sebagian besar dari planet tersebut menyerupai gumpalan gas raksasa seperti plenet Jupiter dengan suhu yang sangat tinggi karena mereka mengorbit sangat dekat dengan bintangnya.
Sementara, Gliese 581 yang menjadi bintang bagi Super-Bumi ini disebut para ilmuwan dengan 'Goldilocks Zone' karena suhunya yang 'sangat bersahabat' yang memungkinkan adanya kehidupan di sana.
Mengomentari temuan ini, Alison Boyle, kurator di Museum Sains London menyatakan bahwa semua dari planet yang ditemukan berputar di bintang yang lain dari matahari. ''Temuan satu ini kelihatannya memiliki tanda-tanda yang penting bagi kehidupan,'' ujarnya.
Iktisar:- Dengan suhu antara 0 hingga 40 derajat celcius, planet ini dipercaya memiliki sumber air di permukaannya. - Letak planet yang terpantau dari teleskop Eso 3,6m di Chile ini berada sekitar 20,5 tahun cahaya dari sistem tata surya kita dan termasuk 100 bintang terdekat dari matahari.
Pencarian panjang para saintis terhadap planet mirip bumi akhirnya berbuah hasil. Para astronom di Garching, Jerman, Rabu (25/4) mengumumkan kesuksesan mereka menemukan sebuah planet dengan karakter mirip dengan bumi di luar sistem tata surya matahari. Dengan suhu antara 0 hingga 40 derajat celcius, planet ini dipercaya memiliki sumber air di permukaannya.
Para ilmuwan ini menyatakan bahwa dengan temperatur tersebut, maka seharusnya air bisa dalam keadaan bentuk cair. Dengan demikian, ini memperkuat tanda-tanda adanya kehidupan di planet tersebut. ''Kami sudah memperkirakan bahwa suhu planet Super-Bumi ini antara 0 hingga 40 derajat celcius dan seharusnya ada air dalam keadaan cair,'' ungkap Stephane Udry dari Observatorium Jenewa seperti ditulis pada bbcnews.
Planet itu mengorbit pada bintang yang disebut Gliese 581. Letak planet yang terpantau dari teleskop Eso 3,6m di Chile ini berada sekitar 20,5 tahun cahaya dari sistem tata surya kita dan termasuk 100 bintang terdekat dari matahari. ''Pertanyaan mendasarnya adalah apakah di sana ada kehidupan?'' tanya Alison Boyle dari Museum Sains London.
Ukuran planet yang belum diberi nama itu diperkirakan sekitar 1,5 kali bumi. ''Diperkirakan, planet ini terdiri dari bebatuan di permukaannya -- seperti halnya bumi -- atau tertutup lautan.''
Xavier Delfosse, anggota tim peneliti dari Grenoble University menambahkan bahwa adanya air di planet tersebut merupakan titik kritis adanya kehidupan. ''Saya percaya bahwa planet ini sekarang menjadi target yang sangat penting untuk misi luar angkasa di masa depan. Ini didekasikan untuk mencari kehidupan di luar sistem tata surya kita,'' paparnya.
Untuk mendukung misi tersebut, para ilmuwan akan menempatkan sebuah teleskop di luar angkasa yang dapat melihat tanda-tanda terjadinya proses biologi di planet tersebut. Pengamatan tersebut termasuk untuk mengindentifikasi jalur gas pada lapisan atmosfer seperti metan. Bahkan, diharapkan bisa menandai adanya klorofil, pigmen pada tumbuhan di bumi yang memegang peran kunci pada proses fotosintesis.
Kurcaci merahGaris edar eksoplanet -- sebutan para astronom untuk planet-planet yang mengorbit di luar matahari -- ini adalah yang paling kecil yang pernah ditemukan. Untuk mengorbit pada bintang Gliese 581, planet 'Super Bumi' ini hanya memerlukan waktu 13 hari. Dengan kata lain, satu tahun planet tersebut sama dengan 13 hari di Bumi.
Selain itu, letak planet Super Bumi ke bintangnya 14 kali lebih dekat dibandingkan posisi bumi ke matahari. Namun, Gliese 581 ukurannya lebih kecil, lebih dingin, dan tidak memiliki cahaya sedahsyat matahari. Gliese 581 yang mereka sebut sebagai 'kurcaci merah' ini berhasil diidentifikasi oleh fasilitas European Southern Observatory (Eso) di La Silla, di padang pasir Atacama.
Untuk mengidentifikasi bintang tersebut, para ilmuwan menggunakan instrumen yang sangat sensitif. Peralatan tersebut bahkan bisa memperkirakan perubahan paling kecil dari kecepatan sebuah bintang dan hubungannya dengan gravitasi pada planet-planetnya.
Kini, para ilmuwan mengaku mereka cukup kesulitan mengamati keberadaan bintang tersebut. Karena, teknologi terkini dari teleskop yang mereka gunakan tak terlalu berhasil mengambil gambar pada objek yang sangat jauh dan dengan cahaya yang redup. Khususnya, jika benda angkasa tersebut mengorbit pada bintang yang sangat berkilau.
Kendati demikian, para astronom bisa mengamati dan menyimpulkan bahwa paling tidak ada tiga planet yang berputar mengelilingi sang bintang Gliese 581. Pertama, adalah planet mirip bumi yaitu Super Bumi. Kedua, planet dengan massa sekitar 15 kali massa bumi dan beredar lebih dekat ke Gliese 581. Ketiga, planet yang massanya diperkirakan delapan kali bumi dan berada pada posisi yang lebih jauh dari bintangnya.
Pengamatan selanjutnya akan lebih diarahkan pada tanda-tanda biologi pada eksoplanet tersebut. Selama 12 tahun terakhir, setidaknya ada 200 eksoplanet yang berhasil ditemukan. Sebagian besar dari planet tersebut menyerupai gumpalan gas raksasa seperti plenet Jupiter dengan suhu yang sangat tinggi karena mereka mengorbit sangat dekat dengan bintangnya.
Sementara, Gliese 581 yang menjadi bintang bagi Super-Bumi ini disebut para ilmuwan dengan 'Goldilocks Zone' karena suhunya yang 'sangat bersahabat' yang memungkinkan adanya kehidupan di sana.
Mengomentari temuan ini, Alison Boyle, kurator di Museum Sains London menyatakan bahwa semua dari planet yang ditemukan berputar di bintang yang lain dari matahari. ''Temuan satu ini kelihatannya memiliki tanda-tanda yang penting bagi kehidupan,'' ujarnya.
Iktisar:- Dengan suhu antara 0 hingga 40 derajat celcius, planet ini dipercaya memiliki sumber air di permukaannya. - Letak planet yang terpantau dari teleskop Eso 3,6m di Chile ini berada sekitar 20,5 tahun cahaya dari sistem tata surya kita dan termasuk 100 bintang terdekat dari matahari.